SOSIALISASI SEGMEN PEMILIH PEMULA DI BANGKALAN; GOGOT: SEGERA URUS SUKET UNTUK SALURKAN HAK PILIH

Sosialisasi Pilgub Jatim 2018 pada Segementasi Pemilih Pemula di Kabupaten Bangkalan
Bangkalan, kpujatim.go.id – Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) bekerjasama dengan Anak Bangkalan Coorporation (AB. Co), melakukan sosialisasi tatap muka di SMKS Kesehatan Yannas Husada Bangkalan, Jumat (13/4). Di hadapan ratusan siswa, KPU Jatim mengajak untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Rabu 27 Juni mendatang.
Bagi para pemilih pemula terutama siswa SMKS Kesehatan Yannas Husada Bangkalan yang belum mendapat hak pilih, terutama yang belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) diminta untuk segera mengurus Surat Keterangan (Suket) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) setempat.
Acara sosialisasi tatap muka dengan sasaran pemilih pemula tersebut, dihadiri oleh sebanyak tiga orang narasumber yakni Gogot Cahyo Baskoro (Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim), Muchid Mukoidori (Kepala Biro Kompas TV Jawa Timur) dan Nur Hakim (Direktur Kacong Mahfud Institute Bangkalan). Jalannya acara dipandu oleh Zamroni (Advokat Bangkalan).
Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro menyatakan, bagi pemilih pemula seperti siswa SMKS Kesehatan Yannas Husada Bangkalan tentu sebagian masih ada yang belum mempunyai e-KTP. Dia mengarahkan bagi yang belum pinya e-KTP segera mengurus Suket di Dispenduk Capil setempat.
“Mumpung masih ada waktu, silahkan bagi yang belum mempunyai e-KTP untuk mengurus Suket guna untuk syarat menjadi pemilih dalam Pilgub Jatim 27 Juni mendatang,” ujarnya.
Selain menyarankan untuk segera mengurus Suket. Gogot juga menghimbau agar seluruh siswa yang hadir sosialisasi untuk menjauhi menggunakan hak pilih dengan berdasar imban uang (money politik). Selain melanggar aturan, money politik akan berimbas pada denda uang dan kurungan penjara.
Tidak hanya penerima money politik yang dijerat uang. Gogot menerangkan, pemberi juga bisa dikenakan sangsi yang sama sehingga jangan sampai menjadi pelaku dan penerima apapun yang berkaitan dengan politik. Terlebih, pengawasan untuk money politic saat ini juga sangat menjadi perhatian dari Panwas.
“Silahkan menggunakan hak pilih, memilihlah sesuai dengan keyakinan dan jangan sampai melakukan money politic,” himbau Gogot.
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua LSM Kacong Mahfud Institut Bangkan, Nur Hakim. Dia menerangkan, selain terkait dengan money politic juga ada Golput yang harus mendapat perhatian khusus. Bagianya, Golput atau tidak menggunakan hak pilih memang merupakan hak konstitusional dari setiap warga.
“Cuma, kalau dengan Golput malah lebih memberi kesempatan penguasa dholim yang berkuasa. Tentu hal itu juga tidak boleh dan berdosa, karena akan lebih dekat pada kerusakan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kompas TV Jawa Timur Muchid Mukaidori menambahkan, pemilih pemula menjadi segmen yang harus mendapat perhatian serius, termasuk juga mendapat treatmen tersendiri. Terlebih, dalam era digital seperti sekarang ini yang membuat kalangan pemilih pemula lebih cepat mendapat akses informasi.
“Harus ada perlakuan dan pendekatan tersendiri, agar kalangan pemilih pemula terutama siswa yang melek teknologi bisa menjadi pemilih cerdas,” ucapnya.
(MC – BAY)