SOSIALISASI PEMILIH PEMULA DAN PEMUDA DI PROBOLINGGO, KPU JATIM TEGASKAN TOLAK POLITIK UANG
Probolinggo, kpujatim.go.id– Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, dengan segmentasi pemilih pemula dan muda dilakukan di Desa Opo-Opo Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jum’at (23/2). Kali ini, sosialisasi dalam bentuk tatap muka tersebut dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) yang bekerja sama dengan Yayasan Nurul Hidayah.
Dalam sosialisasi yang bertempat di aula SMA Islam Nurul Hidayah tersebut, dihadiri ratusan peserta dari santri, mahasiswa dan pemuda desa setempat. Mereka antusias mendengarkan paparan pemateri, yang berkaitan dengan tahapan Pilgub Jatim 2018, termasuk dalam tata cara pemilihan dan menyalurkan hak pilih.
Acara semakin gayeng dan berbobot, dengan hadirnya empat narasumber yang sudah disiapkan oleh panitia. Adapun keempat narasumber yakni Gogot Cahyo Baskoro (Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim), Abdurrahim Mawardi (Praktisi Media Cetak), Ihya’ Ulumuddin (Praktisi Media Online) dan Fatikhul Amin (Akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya). Acara sosialisasi dipandu oleh M. Lutfi (Jurnalis TV-9).
Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro menyatakan, segmen pemilih pemula dan pemuda merupakan satu dari 11 segmen yang menjadi sasaran dalam sosialisasi Pilgub Jatim 2018. Sebab, pemilih pemula dan pemuda secara kuantitatif memiliki jumlah yang cukup banyak.
“Dengan jumlah yang banyak itu, tentu kami berharap pemilih pemula dan pemuda ikut berpartisipasi aktif dalam Pilgub Jatim. Minimal datang ke TPS menyalurkan hak pilih,” ujarnya.
Dihadapan peserta sosialisasi, Gogot menerangkan bahwa pemilih pemula dan pemuda juga tidak sampai terbeli dan diiming-imingi duit untuk memilih (money politic). Sebab, selain dilarang dengan ada sangsi tegas hingga pidana, money politic juga sama dengan menjual diri hanya untuk menyalurkan partisipasinya dalam Pilgub Jatim 2018.
“Jangan mudah diiming-imingi dengan duit untuk memilih. Jadilah pemilih cerdas dengan memilih tidak berdasarkan uang,” terangnya.
Sementara itu, Praktisi Media Online Ihya’ Ulumuddin menyatakan bahwa peran pemilih pemula dan pemuda dalam menyukseskan Pilgub Jatim sangat besar. Terlebih, pada zaman milenial seperti saat ini yang menjadi basis pemuda dalam mengaksesnya, termasuk dengan memanfaatkan media online.
Kedepan, dalam menghadapi maraknya berita online yang berkaitan dengan Pilkada serentak dan Pilgub Jatim, kalangan pemilih pemula dan pemuda harus lebih cerdas. Terlebih dalam data yang disampaikan oleh jajaran kepolisian, selama tahapan saat ini sudah ada sebanyak 800 situs yang dibuat untuk kepentingan Pilgub Jatim 2018.
“Untuk mensosialisasikan Pilgub Jatim saat ini sangat mudah, karena zaman digital. Cuma, jangan sampai menjadi bagian penyebar berita hoax dan kebencian. Pemilih pemula dan pemuda harus cerdas,” terangnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Praktisi Media Cetak Abdurrahim Mawardi dan Akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya Fatikhul Amin. Keduanya bersepakat bahwa pemilih pemula dan pemuda harus ambil bagian dalam Pilgub Jatim. Tidak hanya sebatas menyalurkan hak pilih, tapi juga ikut serta membantu KPU Jatim dalam menyosialisasikan Pilgub Jatim.
“Ayo bantu KPU Jatim, jangan sampai Golput dan ajak seluruh masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya,” pungkas keduanya.
(MC – BAY)