MAKSIMALISASI PERAN KEHUMASAN DI ERA PANDEMIK, KPU JATIM GELAR FGD

Pembukaan FGD Maksimalisasi Peran Kehumasan dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dan Citra Lembaga pada Pemilihan Serentak Lanjutan Tahun 2020 di Era Pandemik (24/8/2020)
Ngawi, kpujatim.go.id– Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menggelar Focus Grup Discussion/ Diskusi Kelompok Terarah dua hari ini, Senin-Selasa (24-25/8). FGD dengan tema Maksimalisasi Peran Kehumasan dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dan Citra Lembaga pada Pemilihan Serentak Lanjutan Tahun 2020 di Era Pandemik ini, dilaksanakan di Ruang Media Center KPU Kabupaten Ngawi, Jl. Untung Suropati 48 Ngawi.
Acara dibuka oleh Komisioner KPU Jatim, Miftahur Rozaq, mewakili Ketua Choirul Anam yang tidak bisa hadir di Ngawi karena bersamaan dengan agenda lain. Dalam sambutannya Miftahur Rozaq mengajak jajaran untuk optimis dalam melaksanakan tugas dimasa Pandemi.
“Saya yakin, Kita pasti bisa melewati tantangan menjalankan pemilihan serentak di masa pandemik ini. Menjadi tugas Kita bersama untuk bisa mencapai angka partisipasi masyarakat sebesar 77,5 %. Namun demikian, selain jumlah angka tersebut, Kita juga harus berupaya agar secara kualitas penyelenggaraan, juga terlaksana dengan baik dan sukses,” terang Rozaq (24/8/2020).
Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Jatim ini juga menegaskan beberapa hal penting yang perlu dipahami antara lain, bagaimana membangun citra lembaga, mencapai target partisipasi, serta memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap tahapan. “Untuk itu, dibutuhkan kerja keras penyelenggara di masing-masing kabupaten/kota,” katanya.
Menambahkan yang disampaikan Rozaq, Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro dalam pengarahannya menyampaikan bahwa sosialisasi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilihan Serentak Lanjutan 2020 yang diselenggarakan pada era pandemi covid-19 ini memerlukan strategi khusus.
“Meningkatkan partisipasi masyarakat dimasa pandemi Covid-19, selain dengan memanfaatkan SDM yang ada, memang diperlukan strategi khusus,” ujar Gogot.
Gogot pun menjelaskan, selain dengan pertemuan tatap muka yang memang memiliki pengaruh besar terhadap partisipasi masyarakat, KPU perlu memaksimalkan penggunaan media dalam jaringan/ online untuk sosialisasi.
“Memanfaatkan media daring untuk sosialisasi sebanyak-banyaknya, dan juga tetap melaksanakan sosialisasi tatap muka walau intensitas berkurang. Sebab tatap muka tetap menjadi salah satu kunci meningkatkan partisipasi masyarakat tentu dengan standar protokol kesehatan,” tegasnya.
Peserta kegiatan terdiri dari Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM yang berasal dari 10 Kabupaten/Kota di Jawa Timur yakni Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Kediri, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya.
(humaskpuNgawi/ AACS)