KPU JATIM BERSAMA RELAWAN DEMOKRASI SUSUN RENCANA TINDAK LANJUT
Surabaya, kpujatim.go.id- Komisi Pemilihan Umum Timur (KPU Jatim) serta relawan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi Tahun 2016 (Relawan Demokrasi-red), di penghujung acara kursus Kepemiluan kemarin (29/9), bersama-sama susun Rencana Tindak Lanjut (RTL) kursus Kepemiluan.
Kegiatan kursus Kepemiluan untuk Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) Tahun 2016 memang telah selesai. Namun, tidak berhenti hanya sampai di sini. Sebagaimana diungkapkan Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM dan Parmas) KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, ada RTL untuk kegiatan kursus Kepemiluan ini. “Tentunya akan ada RTL sebagai follow up dari kegiatan kursus selama dua hari ini. Dan RTL itu telah Kami susun bersama-sama dengan relawan Demokrasi,” kata Gogot (30/9/2016).
RTL, berupa kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada lima (5) segmentasi, yakni disabilitas; marjinal; keagamaan; perempuan; serta pemilih pemula. Rumusan RTL, meliputi bentuk kegiatan; metode; strategi media; dan materi.
Kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih akan dilaksanakan sekali pada Tahun 2016 dan minimal sekali pada Tahun 2017 sebelum memasuki tahapan pilkada 2018. “Hal ini mengingat agar tidak terlalu membebani relawan Demokrasi. KPU Jatim juga tidak terlalu memberi target kepada relawan sebelum memasuki tahapan pilkada 2018, karena terus terang kegiatan ini termasuk kegiatan non-anggaran. Pelaksanaan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang telah direncanakan bersama ini pun, akan menumpang kegiatan di masing-masing komunitas dengan partner diskusi dari KPU Jatim,” tutur Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim ini.
Akan tetapi, menurut Gogot, sebelum relawan ini melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih di komunitasnya, direncanakan mereka akan mengikuti Training of Trainer (TOT) terlebih dahulu. Sehingga mendapatkan bekal untuk bersinggungan langsung dengan publik atau masyarakat.
Lebih dari itu, tidak sekedar menjadi agen sosialisasi KPU, para relawan juga diharapkan bisa ikut mendorong membentuk komunitas pemerhati pemilu dan demokrasi di kelompoknya masing-masing. Seluruh calon relawan memang berangkat dari berbagai latar belakang organisasi dan memiliki kelompok dampingan masing-masing. “Harapannya akan semakin banyak terbentuk komunitas masyarakat yang fokus mengkaji pemilu dan demokrasi, demi perbaikan kualitas pelaksanaan pesta rakyat ini dimasa-masa mendatang,” pungkas Gogot.
(AACS)