GELAR SOSIALISASI GOES TO CAMPUS; KPU JATIM AJAK MAHASISWA UMAHA SIDOARJO TINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH
Sidoarjo, kpujatim.go.id – Sosialiasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur melakukan sosialisasi goes to campus, Selasa (15/5) malam. Sosialisasi dilakukan bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Maarif Hasyim Latief (Umaha) Kampus Sepanjang Sidoarjo.
Sosialisasi dengan segmen pemilih muda (mahasiswa) tersebut, dihadiri oleh tiga orang narasumber yang kompeten dalam bidang kepemiluan. Ketiganya, Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM dan Parmas) KPU Provinsi Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro, Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Timur Aang Kunaifi dan Dosen Fakultas Hukum Umaha Sidoarjo Dr. H. M. Zamroni, S.H., M.Hum.
Sosialiasasi Goes To Campus yang bertempat Gedung A lantai 3 Auditorium Umaha tersebut, dihadiri ratusan mahasiswa dari beberapa fakultas. Juga diisi dengan kreatifitas musik akustik dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Umaha Kampus Sepanjang Sidoarjo.
Divisi SDM dan Parmas KPU Provinsi Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro menyatakan, pemilih muda yang di dalamnya termasuk kalangan mahasiswa menjadi skala prioritas dalam sosialisasi Pilgub Jatim 2018. Tujuannya, selain dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih, juga dalam rangka untuk memaparkan seluruh tahapan Pilgub Jatim yang sudah dan akan dilaksanakan.
“Dengan sosialisasi di kalangan kampus yang memiliki iklim ilmiah, tentunya kami berharap ada timbal balik dalam tingkat partisipasi pemilih dalam Pilgub Jatim,” ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Gogot ini menjelaskan, pihaknya juga memberi pengertian yang untuh tentang Pilgub Jawa Timur. Tentu, dengan harapan kalangan mahasiswa tidak lagi menjadi Golput sebagai mitos dan sekaligus pembenaran dalam menyikapi Pilgub Jawa Timur 2018. Sebaliknya, mahasiswa harus ikut dan berperan aktif dalam menentukan pilihannya untuk kebaikan Jawa Timur ke depan.
“Mahasiswa jangan sampai Golput, sudah bukan zamannya dan juga bukan bagian dari solusi. Gunakan hak pilih kalian semua dan juga jangan sampai money politic,” terangnya.
Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Timur, Aang Kunaifi menambahkan tidak hanya konsisten dalam tolak politik uang dalam Pilgub Jawa Timur. Kalangan mahasiswa sebagai pemilih muda, juga harus ikut serta mengawasi jalannya seluruh tahapan Pilgub Jawa Timur. Terlebih dalam segala bentuk pelanggaran, bisa dilaporkan ke Panwaslu yang ada di kabupaten/kota setempat.
“Kami di Panwaslu cuma ada tiga orang saja, butuh peran aktif masyarakat termasuk mahasiswa dalam mengawasi segala bentuk pelanggaran dalam Pilgub,” terangnya.
Sementara itu Dosen Fakultas Hukum Umaha Sidoarjo Dr. H. M. Zamroni mengajak mahasiswa tidak hanya sebatas gugur kewajiban menggunakan hak pilih saja. Sebagai bagian dari insan akademis, dia meminta agar dalam memilih dalam Pilgub Jawa Timur nanti juga harus paham rekam jejak dari kedua pasangan calon. Bila itu yang dilakukan, tentu merupakan kategori pemilih cerdas.
“Setidaknya mengetahui visi dan misi pasangan calon yang akan dipilih. Itu bedanya mahasiswa dengan pemilih yang lain,” pungkasnya.
Dalam sosialisasi goes to campus, perwakilan dari KPU Provinsi Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro dan Kassubag Keuangan Yulyani Dewi (MC – BAY)